Minggu, 04 November 2012

Siapkah Koperasi Menghadapi Era Globalisasi


siapkah koperasi menghadapi era globalisasi ?

Pada saat ini dunia telah menghadapi era globalisasi. Segala sesuatunya sudah menggunakan teknologi dan teknologi sendiri merupakan hasil dari inovasi-inovasi atau penemuan-penemuan yang merupakan dampak dari globalisasi. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi? Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi menjadikan barang dan jasa serta modal mudah untuk masuk ke seluruh negara. Globalisasi secara otomatis akan menimbulkan ke egoisan ekonomi sehingga akan menyebabkan suatu kesenjangan sosial, yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Para pelaku ekonomi yang cerdas dan mampu menjalankan usahanya dengan baiklah yang akan bertahan di era globalisasi ini.
Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Koperasi yang merupakan badan hukum yang berasaskan kekeluargaan serta gotong royong akan gulung tikar jika tidak berbenah diri dalam menghadapi era globalisasi ini yang bisa dibilang cukup kejam. Koperasi harus mampu bersaing kompetitif dibanding para pelaku ekonomi di luar sana dalam hal persaingan, jika koperasi ingin tetap eksis di era globalisasi ini. 
Di dalam koperasi tidak ada si kaya dan si miskin, di koperasi hanya ada asas kekeluargaan yang semua anggotanya mendapatkan hak yang sama. Jadi jika koperasi mendapatkan laba, maka semua anggotanya memiliki hak yang sama untuk menikmatinya. Sehingga ketika globalisasi menjadi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, maka koperasilah yang dapat menjembatani pemerataan perekonomian.
Untuk dapat membawa koperasi mengikuti era globalisasi, produk yang di hasilkan oleh Indonesia haruslah berkompetisi secara terbukti tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan juga di luar negeri/pasar internasional karena globalisasi menjadi pintu masuknya perdagangan bebas.
Apakah koperasi dapat menghadapi era globalisasi? Jawabannya ya, buktinya dapat dilihat dari negara maju. Di Belanda misalnya, Rabbo Bank adalah bank milik koperasi, yang pada awal dekade 20-an merupakan bank ketiga terbesar dan konon bank ke 13 terbesar di dunia. Di banyak Negara Maju koperasi juga sudah menjadi bagian dari sistem perekonomian. Ternyata koperasi bisa bersaing dalam sistem pasar bebas, walaupun menerapkan asas kerja sama daripada persaingan. Esensi globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas yang sedang berlangsung saat ini dan yang akan semakin pesat di masa depan adalah semakin menghilangnya segala macam hambatan terhadap kegiatan ekonomi antar negara dan perdagangan internasional. Di AS, 90% lebih distribusi listrik desa dikuasai oleh koperasi. Di Kanada, koperasi pertanian mendirikan industri pupuk dan pengeboran minyak bumi. Di negara-negara Skandinavia, koperasi menjadi soko guru perekonomian. Esensi globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas yang sedang berlangsung saat ini dan yang akan semakin pesat di masa depan adalah semakin menghilangnya segala macam hambatan terhadap kegiatan ekonomi antar negara dan perdagangan internasional. Melihat perkembangan ini, prospek koperasi Indonesia ke depan sangat tergantung pada dampak dari proses tersebut terhadap sektor bersangkutan. Oleh karena itu, prospek koperasi harus dilihat berbeda menurut sektor.
Keberhasilan usaha koperasi di Indonesia biasanya bergantung pada dua hal. Pertama, program pemerintah karena koperasi sering dijadikan “kepanjangan” tangan pemerintah dalam mengatur sendi perekonomian. Kedua, keinginan pemenuhan kebutuhan anggota, jadi koperasi seringkali dipakai sebagai alat pemenuhan kebutuhan anggota yang biasanya juga berkaitan dengan program yang telah direncanakan pemerintah, misalnya KUD. Dalam prakteknya, KUD sering kali merupakan institusi yang menyediakan faktor produksi bagi petani yang kuantitas dan kualitas faktor produksinya sangat bergantung pada program pemerintah.
Salah satu perbedaan penting yang membuat koperasi di Indonesia pada khususnya tidak berkembang sebaik di negara-negara maju adalah bahwa di negara maju koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Sedangkan, di negara sedang berkembang koperasi dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Dalam kata lain, campur tangan pemerintah di dalam perkembangan koperasi di negara berkembang atau Indonesia terlalu kuat. Sementara di negara maju tidak ada sedikitpun pengaruh politik sebagai ”pesan sponsor”. Kegiatan koperasi di negara maju murni kegiatan ekonomi. Di Indonesia koperasi masih merupakan bagian dari sistem sosial politik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan umum bahwa koperasi di Indonesia penting demi kesejahteraan masyarakat dan keadilan, bukan seperti di negara maju bahwa koperasi penting untuk persaingan.
 Dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya-upaya yang sungguh-sungguh untuk ditingkatkan mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha yang berubah mengikuti proses globalisasi dan hubungan ekonomi dan perdagangan antar negara (termasuk dengan Indonesia) yang cenderung semakin liberal.
Intinya adalah koperasi mampu mengahadapi era globalisasi jika koperasi mau berbenah diri dan mengikuti perkembangan zaman serta bersaing kompetitif dibandingkan dengan para pelaku ekonomi lainnya. Tidak ada yang tidak mungkin untuk menjadikan koperasi Indonesia maju dan berkembang serta membawa koperasi Indonesia ke muka internasional. Hanya saja memerlukan usaha yang lebih keras lagi untuk mewujudkannya. Misalnya saja dari hal yang sederhana seperti promosi dan penggunaan teknologi dalam pengelolaan koperasi. Koperasi dikemas sedemikian rupa untuk menarik para masyarakat, entah itu dalam periklanan, tampilan, program-program yang di tawarkan koperasi, pelayanan yang lebih baik lagi atau bahkan penggunaan-penggunaan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman serta memadukan inovasi-inovasi baru kedalam pengelolaan koperasi. Dengan demikian koperasi tidak akan terlihat seperti badan usaha yang sangat monoton, ketinggalan zaman, dan sebagai wadah usaha ekonomi yang usang di bandingkan dengan perusahaan-perusahaan persero lainnya sehingga masyarakat akan terkesan dan tertarik dengan adanya wadah koperasi.

Sabtu, 03 November 2012

Jika Saya Menjadi Menteri Koperasi


“Jika saya menjadi menteri koperasi”
Seperti yang kita ketahui, koperasi merupakan bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuannya memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Jika saya menjadi menteri koperasi, apa yang akan saya lakukan? Tentunya saya akan melakukan yang terbaik dan memajukan perkoperasian Indonesia. Tidak mudah memang mengatasi masalah perkoperasian karena cukup banyak permasalah yang ada di perkoperasian Indonesia saat ini. Namun sebenarnya Indonesia mampu mengatasi masalah-masalah yang ada di perkoprasian saat ini, termasuk masalah memajukan perkoperasian Indonesia, hanya saja penanganan yang kurang serius menjadi penghambatnya.
Diantaranya masalah-masalah yang ada yaitu:
1. Koperasi jarang diminati masyarakat
 Koperasi tak lagi di minati oleh masyarakat, di karena kan berkembangnya asumsi dalam masyarakat  adalah kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa ada pertanggung jawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidak percayaan masyarakat tentang pengelolaan koperasi. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga mereka berminat untuk bergabung.
Selain itu kurangnya peminat disebabkan kalah bersaing dengan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang pemberian modal, lembaga pemberian kredit, ataupun lembaga permberian dana, misalnya saja perbankan. Hal ini dapat diatasi dengan memberi inovasi-inovasi yang dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota , misalnya saja dengan mengadakan kegiatan yang sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota dan menambah skill bagi anggota yang bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan bagi mereka misal membuka traning pembelajaran, kursus menjahit, bercocok tanam tanaman budidaya, cara budidaya tambak ikan , keterampilan mesin otomotif & kerajinan tangan berupa  souvernir yang laku dijual dan menghasilkan pendapatan.
2. Koperasi sulit berkembang
Koperasi sulit berkembang di sebabkan oleh SDM yang kurang dan makin banyaknya persaingan yang mempunyai usaha seperti yang sedang dijalani koperasi.
Permasalahan SDM disini dikarenakan pengurus koperasi biasanya mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan. Keadaan ini menyebabkan ketidak fokusan dalam pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain itu biasanya mereka yang merangkap jabatan usianya sudah lanjut, sehingga kapasitasnya pun terbatas dalam pengelolaan dan kurang mengikuti perkembangan zaman. Seharusnya koperasi lebih di kenalkan kepada generasi-generasi muda saat ini melalui pendidikan agar dapat berpartisipasi memajukan koperasi. Mungkin salah satu caranya adalah melakukan promosi koperasi di lingkungan sekitar untuk mendukung langkah-langkah yang direncanakan untuk mengembangkan koperasi yang lebih maju.
          Masalah persaingan juga tidak luput dari permasalahan di dunia usaha. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan dan tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, maka kita akan dengan mudah tersingkir. Dalam menghadapi persaingan kita harus mempunyai strategi khusus atau langkah khusus. Misalnya saja dengan cara bermain harga barang/jasa, yaitu dengan mempermurah harga barang-barang yang dijual di koperasi namun koperasi juga tetap menghasilkan keuntungan. Koperasi juga bisa menyediakan kredit dan pelayanan yang maksimum. Misalnya saja pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian.
          Dengan cara-cara tersebut di harapkan dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
3. Keterbatasan modal
Permodalan disini sangat erat kaitannya dengan pemerintah. Maka jika saya menjadi seorang menteri koperasi, saya akan meminta sebagian anggaran negara untuk pemberian modal sehingga koperasi dapat memperluas usahanya dan dapat bertahan serta bisa berkembang. Masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
4. Perhatian pemerintah
Saya rasa saat ini pemerintah kurang memberikan perhatian kepada koperasi Indonesia. Maka jika saya menjadi menteri koperasi,  tentunya saya akan mengawasi jalannya kegiatan koperasi, namun pemerintah juga tidak terlalu mencampuri kehidupan koperasi karena itu akan menghambat berkembangnya koperasi.
5. Manajemen koperasi
Dalam melaksanakan koperasi, tentunya memerlukan manajemen. Manajemen ini diantaranya, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen ini seharusnya dapat di kelola dengan profesional, maka untuk mewujudkan semua itu diperlukan orang-orang yang memang mampu dan fokus melakukan hal ini serta tidak melupakan asas kekeluargaan.

          Seperti yang ada saat ini, permasalahan KUD yang ada di pedesaan biasanya di karenakan adanya para tengkulak-tengkulak yang dapat mematikan nasib para petani. Jika saya menjadi seorang menteri koperasi, saya akan bertindak tegas terhadap para tengkulak-tengkulak dengan memberikan peraturan dan kebijakan-kebijakan agar tidak mematikan nasib para petani.
          Saya berharap produk-produk yang dihasilkan koperasi diminati oleh masyarakat luas dan saya lebih menghimbau bahwa produk-produk yang dihasilkan koperasi adalah produk dalam negeri sehingga juga dapat membantu pendapatan para pekerja dalam negeri serta membantu meningkatkan pendapat perkapita Indonesia yang akan menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sesuai dari tujuan koperasi.