“Jika saya menjadi menteri koperasi”
Seperti
yang kita ketahui, koperasi merupakan bidang usaha yang beranggotakan orang
atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuannya memajukan
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Jika
saya menjadi menteri koperasi, apa yang akan saya lakukan? Tentunya saya akan
melakukan yang terbaik dan memajukan perkoperasian Indonesia. Tidak mudah
memang mengatasi masalah perkoperasian karena cukup banyak permasalah yang ada
di perkoperasian Indonesia saat ini. Namun sebenarnya Indonesia mampu mengatasi
masalah-masalah yang ada di perkoprasian saat ini, termasuk masalah memajukan
perkoperasian Indonesia, hanya saja penanganan yang kurang serius menjadi
penghambatnya.
Diantaranya masalah-masalah
yang ada yaitu:
1. Koperasi jarang diminati masyarakat
Koperasi tak lagi di minati oleh masyarakat,
di karena kan berkembangnya asumsi dalam masyarakat adalah kegagalan koperasi pada waktu yang
lalu tanpa ada pertanggung jawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidak percayaan
masyarakat tentang pengelolaan koperasi. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi
kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan
pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat
mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat
mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga
mereka berminat untuk bergabung.
Selain itu kurangnya peminat disebabkan
kalah bersaing dengan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang pemberian modal,
lembaga pemberian kredit, ataupun lembaga permberian dana, misalnya saja
perbankan. Hal ini dapat diatasi dengan memberi inovasi-inovasi yang dapat
menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota , misalnya saja dengan
mengadakan kegiatan yang sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota dan
menambah skill bagi anggota yang bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan bagi
mereka misal membuka traning pembelajaran, kursus menjahit, bercocok tanam
tanaman budidaya, cara budidaya tambak ikan , keterampilan mesin otomotif &
kerajinan tangan berupa souvernir yang laku dijual dan menghasilkan
pendapatan.
2.
Koperasi sulit berkembang
Koperasi sulit berkembang di
sebabkan oleh SDM yang kurang dan makin banyaknya persaingan yang mempunyai usaha
seperti yang sedang dijalani koperasi.
Permasalahan SDM disini
dikarenakan pengurus koperasi biasanya mereka yang merupakan tokoh masyarakat
sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan. Keadaan ini menyebabkan ketidak
fokusan dalam pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain itu biasanya mereka yang
merangkap jabatan usianya sudah lanjut, sehingga kapasitasnya pun terbatas
dalam pengelolaan dan kurang mengikuti perkembangan zaman. Seharusnya
koperasi lebih di kenalkan kepada generasi-generasi muda saat ini melalui
pendidikan agar dapat berpartisipasi memajukan koperasi. Mungkin salah satu
caranya adalah melakukan promosi koperasi di lingkungan sekitar untuk mendukung
langkah-langkah yang direncanakan untuk mengembangkan koperasi yang lebih maju.
Masalah persaingan juga tidak luput
dari permasalahan di dunia usaha. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan dan
tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, maka kita akan dengan mudah
tersingkir. Dalam menghadapi persaingan kita harus mempunyai strategi khusus
atau langkah khusus. Misalnya saja dengan cara bermain harga barang/jasa, yaitu
dengan mempermurah harga barang-barang yang dijual di koperasi namun koperasi
juga tetap menghasilkan keuntungan. Koperasi juga bisa menyediakan kredit dan
pelayanan yang maksimum. Misalnya saja pembayarannya dapat dilakukan dalam
waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian.
Dengan cara-cara tersebut di harapkan
dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota koperasi.
3. Keterbatasan modal
Permodalan disini
sangat erat kaitannya dengan pemerintah. Maka jika saya menjadi seorang menteri
koperasi, saya akan meminta sebagian anggaran negara untuk pemberian modal sehingga
koperasi dapat memperluas usahanya dan dapat bertahan serta bisa berkembang.
Masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya dimana mereka yang
memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat
digunakan untuk modal koperasi.
4. Perhatian pemerintah
Saya rasa saat ini
pemerintah kurang memberikan perhatian kepada koperasi Indonesia. Maka jika
saya menjadi menteri koperasi, tentunya
saya akan mengawasi jalannya kegiatan koperasi, namun pemerintah juga tidak
terlalu mencampuri kehidupan koperasi karena itu akan menghambat berkembangnya
koperasi.
5. Manajemen koperasi
Dalam melaksanakan
koperasi, tentunya memerlukan manajemen. Manajemen ini diantaranya,
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Manajemen ini
seharusnya dapat di kelola dengan profesional, maka untuk mewujudkan semua itu
diperlukan orang-orang yang memang mampu dan fokus melakukan hal ini serta
tidak melupakan asas kekeluargaan.
Seperti yang ada saat ini,
permasalahan KUD yang ada di pedesaan biasanya di karenakan adanya para
tengkulak-tengkulak yang dapat mematikan nasib para petani. Jika saya menjadi
seorang menteri koperasi, saya akan bertindak tegas terhadap para
tengkulak-tengkulak dengan memberikan peraturan dan kebijakan-kebijakan agar tidak
mematikan nasib para petani.
Saya berharap produk-produk yang
dihasilkan koperasi diminati oleh masyarakat luas dan saya lebih menghimbau
bahwa produk-produk yang dihasilkan koperasi adalah produk dalam negeri
sehingga juga dapat membantu pendapatan para pekerja dalam negeri serta
membantu meningkatkan pendapat perkapita Indonesia yang akan menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sesuai dari tujuan koperasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar