Kumpulan puisi
Takkan mati
Seribu langkah kaki kecil ku menepi
namun kau selalu membawa ku
ketengah-tengah lautan
dan menenggelamkan ku
pada rasa yang tak pernah mati
kepahitan yang ku telan
tak seberapa jika dibanding
kesempurnaan yang telah kau beri
walau ku berlari,
tak henti menerjang mentari,
namun kau selalu di lubuk hati
sebab hati ini takkan rentan
seperti karang dilautan
meski terpaan ombak menggoyak
hingga tak beranjak
Bukan untuk kembali
Duri-duri halus menenggelami ku
di kala keheningan
mengantarkan ku
pada duka yang mendalam
tak dapat ku merenggutnya
tak dapat pula ku bersentuhnya
ingin terlihat di gelapnya
ingin pula melambai di terangnya
bukan kata yang ingin ku beri
hanya sebuah rasa yang tercabik perih
hentikan untuk meraih
biarkan sebuah sosok ini sendiri
Tentangnya
Detak jantung ku berhenti
Seakan tak ada nyawa lagi
Hidup ku hampa
Bagai semut berjalan di padang pasir
Hilang lenyap asa ku
Bagai serpihan kaca yang pecah
Dan tak dapat di satukan kembali
Sejenak mata ku terpejam
Seakan melihat sesuatu yang hilang
Berputar dalam keheningan malam
Berhembuskan udara dingin
Seakan ku tak dapat merasakan kembali
Tentang mu ku bercerita
Mengenal sebuah rasa yang tertinggal dalam dada
Tentang mu ku bersenandung
Dalam gelapnya malam
Menutupi keruhnya suasana kelam
Rahasia Hati
Terhempas aku dalam cinta
Terbuai aku dalam tawa
Tak sedikit embun menetes di pipi ku karena cinta
Tak sedikit rasa yang menggelora dalam jiwa
Dan tak sedikit bara yang membakar rasa
Tersedu ku menahan rasa
Terisak ku di buatnya
Bagai ikan yang tenang dan menari di kegelapan
Tak satu pun yang memandang
Hanya segenggam rasa yang ingin ku ungkapkan
Apa daya lidah membeku
Tak dapat ku ungkap kata itu
Hanya senyuman yang dapat melihatnya
Seperti bulan yang memancarkan cahayanya
Desiran halus
Dedaunan bergoyah
Bintang berkilauan di angkasa
Langit biru peka
Angin mengalunkan sebuah lagu untuknya
Terlalu indah jika di lukis
Perasaan itu berdesir halus di hati ini
Indahnya dedaunan bertiup meniup denyut nadi ku
Menggetarkan dada ku
Kau nampak begitu indah
Sehingga hati ini bergoyah
Seperti sebuah titik yang ku ukir
menjadi sebuah karya nan megah
jika ku dapat berucap,
kan ku berkata indahnya diri mu dihati ku
desiran halus di hati ku selalu mengiringi ku bertemu pada mu
namun ku hanya dapat melantunkan kata itu di angan
kau tak tau siapa aku
hanya sebuah sosok tak bernama yang kau kenal
mungkin ku hanya angin yang selalu lalu lalang di hadapan mu
namun tanpa kau sadari angin itu memberikan nafas baru untuk mu
“penyangga hati”
Tertawa dalam hening
Tersenyum dalam hingar bingar
Dia…… sesosoknya di hadapan ku
Mengalunkan sebuah nada indah di dada ku
Hanya lenturan senyum menyambutnya
Sosoknya selalu membuat pipi ku merona
Tak kuasa ku menatap sosok itu
Hanyutan rasa seolah mengalir ke hulu
Kalbu ku bergerak
Berarak tak berawak
Dirinya yang ku suka
Menemani ku dalam duka
Namun dirinya tlah dicinta
Hanya impi ku hilang
Angan ku terbang
Harapan itu telah usang
“Dunia Dalam Tawa”
tak mengerti ku terbahak,
tertawa tersedu,
berlinangan air mata
hati ini meluap,
namun mencair seperti lilin
yang kehangatannya menemani ku
ku temukan dunia ku
dunia ku bersama bangsa ku
terlupa oleh beban ku
sekatan dalam hati seperti tak ada lagi
hanya bebas lepas yang terlintas
tak peduli ia berkata “Enyah dalam hidup”
yang terlihat adalah nyata
bukanlah sandiwara belaka
namun selalu dalam tawa
Ingin ku bernyanyi
Di temani sang mentari
Dan di hujani pelangi
Segumpal ke hampaan
Ke kosongan yang menyertai ku
Hitam yang memeluk ku
Desahan hati menginjak tubuh ku
Tak ada hari itu
Hanya ada hari kelabu
Dan ku hanya terdiam terpaku
Sendu rasa
Ingin berucap rasa
Ingin ku usap namun tak bisa
Fikir ku menghantui ku
Diri ku henyak dalam asa ku
Gelisah tak ada akhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar