Berpikir merupakan kegiatan yang sering sekali
kita lakukan sehari-hari. Selain bernafas, manusia tentunya di bekali akal dan
pikiran oleh Tuhan dan itu yang menjadi pembeda manusia dan makhuk-makhluk
ciptaan Tuhan lainnya. Berpikir merupakan aktifitas yang mengahasilkan ide atau
penemuan baru yang terarah pada suatu tujuan tertentu.
Manusia memiliki akal dan pikiran yang
bereda-beda. Dalam perkembangannya saat ini manusia lebih berpikir kritis dan
semakin maju akibat perkembangan zaman yang menyediakan berbagai fasilas agar
manusia tetap terus berfikir maju, oleh karenanya akan tercipta kesimpulan yang
berbeda-beda dalam pemecahan sebuah masalah. Secara ilmiah, metode berpikir
terbagi menjadi 2 yaitu, dedukif dan induktif, namun saat ini saya akan
membahas berpikir secara deduktif terlebih dahulu.
Definisi Deduktif
Deduktif dapat diartikan sebagai cara berfikir
dari suatu keadaan-keadaan yang bersifat umum atau pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum, kemudian di akhiri dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat
khusus.
Dalam
deduktif telah diketahui kebenarannya secara umum, kemudian bergerak menuju
pengetahuan baru tentang kasus-kasus atau gejala-gejala khusus atau individual.
Jadi deduktif adalah proses berfikir yang bertolak dari sesuatu yang umum
(prinsip, hukum, teori, keyakinan) menuju hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang
umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang merupakan
bagian dari kasus atau peristiwa itu.
Contoh berpikir deduktif: Salah satu prinsip atau hukum
dalam fisika menyatakan bahwa setiap benda padat, kalau dipanaskan akan memuai
(pernyataan umum). Besi dan seng adalah benda padat (fakta-fakta khusus). Oleh
sebab itu, besi dan seng jika dipanaskan akan memuai (kesimpulan atau
pernyataan khusus).
Proses penarikan kesimpulan seperti dalam contoh di atas dinamakan logika
deduktif. Langkah deduktif harus dilakukan dengan hati-hati karena harus
mempertimbangkan kelas yang bersifat umum.
Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan)
yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi
ketiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau
dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.
Silogisme
terdiri dari 4, yaitu:
1. kategorial
2. hipotesis
3. alternatif
4. entimem
Apa yang dimaksud dengan silogisme
kategorial???
Silogisme
kategorial adalah argumen yang pasti terdiri atas dua premis dan satu konklusi,
dengan setiap pernyataannya dimulai dengan kata semua, tidak ada, dan beberapa
atau sebagian, dan berisi tiga bagian yang masing-masing hanya boleh muncul
dalam dua proposisi silogisme.
Contoh:
Semua
makhuk hidup memerlukan oksigen untuk bernafas (premis
1)
Manusia
adalah makhluk hidup (premis 2)
Jadi,
manusia juga memerlukan oksigen untuk bernafas (konklusi)
Apa yang dimaksud dengan silogisme hipotesis?
Silogisme hipotesis adalah silogisme
yang memiliki pernyataan kondisional atau bersyarat pada premisnya. Silogisme
hipotesis terbagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
·
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika
hujan saya naik taksi. (mayor)
Sekarang
hujan. (minor)
∴ Saya naik taksi (konklusi).
·
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Sekarang bumi telah basah (minor).
∴ Hujan telah
turun
(konklusi)
·
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika
politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik
pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
∴ Kegelisahan
tidak akan timbul.
·
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Bila
mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
Pihak
penguasa tidak gelisah.
∴ Mahasiswa tidak
turun ke jalanan.
Apa itu silogisme alternatif ?
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas dua pilihan alternatif. Pernyataan
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Ayah
berada di Surabaya atau di Medan
Ayah
berada di Surabaya.
∴ Jadi, Ayah tidak
berada di Medan.
Apa itu silogisme entimem?
Dalam
kehidupan sehari-hari kita jarang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap.
Demi kepraktisan, bagian silogisme yang dianggap telah dipahami, dihilangkan.
Inilah yang disebut entimem.
Contoh
:
Premis
mayor : Semua rentenir adalah penghisap darah orang yang sedang kesusahan.
Premis minor
: Pak Toni adalah rentenir.
Kesimpulan
: Pak Toni adalah penghisap darah orang yang
sedang kesusahan.
Agar tidak kaku,
maka silogisme di atas diungkapkan dalam bentuk entimem :
Pak Toni adalah
rentenir, penghisap darah orang yang sedang kesusahan.
Jadi, dari penjelasan tentang berpikir
deduktif yang terdapat dalam bentuk silogisme kategorial, silogisme hipotetis,
silogisme alternatif dan siogisme entimem dapat disimpulkan bahwa berpikir
deduktif adalah cara berpikir logis yang mengikuti serangkaian aturan. Di
dalamnya berlangsung kegiatan berpikir analisis terhadap kondisi atau situasi
yang ada.
REFERENSI:
REFERENSI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar