Rabu, 26 Maret 2014

BERPIKIR DEDUKTIF

Berpikir merupakan kegiatan yang sering sekali kita lakukan sehari-hari. Selain bernafas, manusia tentunya di bekali akal dan pikiran oleh Tuhan dan itu yang menjadi pembeda manusia dan makhuk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Berpikir merupakan aktifitas yang mengahasilkan ide atau penemuan baru yang terarah pada suatu tujuan tertentu.
Manusia memiliki akal dan pikiran yang bereda-beda. Dalam perkembangannya saat ini manusia lebih berpikir kritis dan semakin maju akibat perkembangan zaman yang menyediakan berbagai fasilas agar manusia tetap terus berfikir maju, oleh karenanya akan tercipta kesimpulan yang berbeda-beda dalam pemecahan sebuah masalah. Secara ilmiah, metode berpikir terbagi menjadi 2 yaitu, dedukif dan induktif, namun saat ini saya akan membahas berpikir secara deduktif terlebih dahulu.

Definisi Deduktif
Deduktif dapat diartikan sebagai cara berfikir dari suatu keadaan-keadaan yang bersifat umum atau pernyataan-pernyataan yang bersifat umum, kemudian di akhiri dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. 
Dalam deduktif telah diketahui kebenarannya secara umum, kemudian bergerak menuju pengetahuan baru tentang kasus-kasus atau gejala-gejala khusus atau individual. Jadi deduktif adalah proses berfikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan) menuju hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa itu.
Contoh berpikir deduktif: Salah satu prinsip atau hukum dalam fisika menyatakan bahwa setiap benda padat, kalau dipanaskan akan memuai (pernyataan umum). Besi dan seng adalah benda padat (fakta-fakta khusus). Oleh sebab itu, besi dan seng jika dipanaskan akan memuai (kesimpulan atau pernyataan khusus).
Proses penarikan kesimpulan seperti dalam contoh di atas dinamakan logika deduktif. Langkah deduktif harus dilakukan dengan hati-hati karena harus mempertimbangkan kelas yang bersifat umum.

 Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Proposisi merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya.
Silogisme terdiri dari 4, yaitu:
1. kategorial
2. hipotesis
3. alternatif
4. entimem

Apa yang dimaksud dengan silogisme kategorial???
Silogisme kategorial adalah argumen yang pasti terdiri atas dua premis dan satu konklusi, dengan setiap pernyataannya dimulai dengan kata semua, tidak ada, dan beberapa atau sebagian, dan berisi tiga bagian yang masing-masing hanya boleh muncul dalam dua proposisi silogisme.
Contoh:
Semua makhuk hidup memerlukan oksigen untuk bernafas (premis 1)
Manusia adalah makhluk hidup                                                          (premis 2)
Jadi, manusia juga memerlukan oksigen untuk bernafas                  (konklusi)

Apa yang dimaksud dengan silogisme hipotesis?
            Silogisme hipotesis adalah silogisme yang memiliki pernyataan kondisional atau bersyarat pada premisnya. Silogisme hipotesis terbagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
·         Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
   Jika hujan saya naik taksi.   (mayor)
   Sekarang hujan.                   (minor)
Saya naik taksi                     (konklusi).
·           Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
   Jika hujan, bumi akan basah            (mayor).
    Sekarang bumi telah basah            (minor).
Hujan telah turun                             (konklusi)
·           Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
   Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
   Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.
·           Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
   Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
   Pihak penguasa tidak gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Apa itu silogisme alternatif ?
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas dua pilihan alternatif. Pernyataan alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Ayah berada di Surabaya atau di Medan
   Ayah berada di Surabaya.
Jadi, Ayah tidak berada di Medan.

Apa itu silogisme entimem?
Dalam kehidupan sehari-hari kita jarang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap. Demi kepraktisan, bagian silogisme yang dianggap telah dipahami, dihilangkan. Inilah yang disebut entimem.
Contoh :
Premis mayor : Semua rentenir adalah penghisap darah orang yang sedang kesusahan.
Premis minor     : Pak Toni adalah rentenir.
Kesimpulan        : Pak Toni adalah penghisap darah orang yang sedang kesusahan.

Agar tidak kaku, maka silogisme di atas diungkapkan dalam bentuk entimem :
Pak Toni adalah rentenir, penghisap darah orang yang sedang kesusahan.


Jadi, dari penjelasan tentang berpikir deduktif yang terdapat dalam bentuk silogisme kategorial, silogisme hipotetis, silogisme alternatif dan siogisme entimem dapat disimpulkan bahwa berpikir deduktif adalah cara berpikir logis yang mengikuti serangkaian aturan. Di dalamnya berlangsung kegiatan berpikir analisis terhadap kondisi atau situasi yang ada.

REFERENSI:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar