Rabu, 26 Maret 2014

BERPIKIR INDUKTIF

Manusia di anugrahi akal dan pikiran oleh Tuhan dan otak yang menjadi alat berfikir manusia. Pada era modern ini pola pikir manusia sangat berkembang dan beraneka ragam. Oleh karena itu secara ilmiah metode berpikir terbagi menjadi dua yaitu deduktif dan induktif. Metode ini tercipta untuk menyatukan kesimpulan yang berbeda-beda pada setiap pandangan seseorang tentang sebuah masalah.
Pada materi sebelumnya, saya sudah sampaikan mengenai metode berpikir secara deduktif. Kali ini saya akan membahas metode berpikir secara induktif.
Apa yang dimaksud dengan berpikir Induktif?
Induktif dapat diartikan sebagai cara berfikir dari suatu keadaan-keadaan yang khusus atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, kemudian di akhiri dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum. 
            Contoh berfikir induktif: :  Setelah diadakan peninjauan ke wilayah kampung XYZ Bandung, diketahui persentase penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak 92%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 87%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04 sebanyak 95%. Boleh dikatakan, di Kampung XYZ Bandung, 93% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.
Dalam berpikir induktif terbagi menjadi kedalam 5 bentuk, yaitu:
1. Generalisasi
2. Hipotesis dan teori
3. Analogi
4. Hubungan kausal
5. Induksi dalam eskposisi

Apa yang dimaksud dengan Generalisasi?
Generalisasi adalah Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh generalisasi:
-          Jika tidak ada udara manusia akan mati
-          Jika tidak ada udara ayam akan maati
-          Jadi, jika tidak ada udara semua makhluk hidup akan mati. 
Generalisasi sendiri dapat dibedakan menjadi loncatan induktif dan bukan loncatan induktif.
1. Loncatan induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh: hampir seluruh wanita dewasa di Korea merubah wajah mereka dengan melakukan operasi untuk kecantikan.
2. Tanpa loncatan induktif
Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contohnya : sensus penduduk .

Apa yang dimaksud dengan Hipotesis dan Teori?
Hipotesis adalah proposisi yang masih perlu di uji, sedangkan teori adalah kebalikan dari hipotesis yaitu proposisi atau pernyataan yang telah diuji kebenarannya.
Contoh: Setiap partikel di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. (teori
Newton)
Contoh hipotesis: Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan berdasarkan pengalamannya bahwa sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudian hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.
                                 
Apa yang dimaksud dengan Analogi?
Analogi merupakan suatu perbandingan dua hal yang berbeda namun memiliki ciri yang sama. Dari hal yang berbeda tersebut dapat di temukan kesamaan maksud. Di dalam proses analogi induktif kita menarik kesimpulan tentang fakta yang baru berdasarkan persamaan ciri dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Contoh analogi: Seseorang yang belajar sama halnya dengan mengasah pisau yang tumpul. Pisau yang tumpul apabila diasah sedikit demi sedikit berangsur tajam. Demikian halnya belajar, apabila rajin mengulang dan penuh ketekunan, kita akan menguasai materi yang kita pelajari. Jadi, belajar sama halnya dengan mengasah pisau tumpul.

Apa yang dimaksud dengan Hubungan Kausal?
Hubungan kausal adalah proses berpikir atau penalaran yang di peroleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam-macam hubungan kausal :
1. Sebab-akibat
       Peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa tersebut.
Contoh: Banyak sampah menyumbat selokan air di daerah kramat, akibatnya ketika hujan turun terjadi banjirpun terjadi di kawasan itu.
2. Akibat-Sebab
            Peristiwa yang dianggap sebagai akibat dari sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah menimbulkan akibat.
       Contoh: Ani tidak lulus ujian, hal ini disebabkan karena Ani malas belajar.
3. Akibat-Akibat
            Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh: langit tampak mendung sehingga ibu mengira akan turun hujan.

Apa yang dimaksud dengan Induksi dalam Eskposisi?
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema

• Menetapkan tujuan

• Mengumpulkan data dari berbagai sumber

• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.


            Jadi, dari penjelasan diatas berpikir induktif terdiri dari generalisasi, hipotesis dan teori, analogi, hubungan kausal, serta induksi dalam metode eksposisi dapat disimpulkan bahwa metode berpikir induktif adalah sebagai cara berfikir dari suatu keadaan-keadaan yang khusus atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, kemudian di akhiri dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum. Dengan adanya metode berpikir secara induktif, kita dapat menyatukan kesimpulan dari sebuah masalah agar dapat terpecahkan dengan baik. 

REFERENSI:
http://mutemeuthia.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar