Manusia di anugrahi akal dan pikiran oleh
Tuhan dan otak yang menjadi alat berfikir manusia. Pada era modern ini pola
pikir manusia sangat berkembang dan beraneka ragam. Oleh karena itu secara
ilmiah metode berpikir terbagi menjadi dua yaitu deduktif dan induktif. Metode
ini tercipta untuk menyatukan kesimpulan yang berbeda-beda pada setiap
pandangan seseorang tentang sebuah masalah.
Pada materi sebelumnya, saya sudah sampaikan mengenai
metode berpikir secara deduktif. Kali ini saya akan membahas metode berpikir
secara induktif.
Apa yang dimaksud dengan berpikir Induktif?
Induktif dapat diartikan sebagai cara berfikir
dari suatu keadaan-keadaan yang khusus atau pernyataan-pernyataan yang bersifat
khusus, kemudian di akhiri dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat
umum.
Contoh berfikir induktif: : Setelah diadakan peninjauan ke wilayah
kampung XYZ Bandung, diketahui persentase penggunaan listrik di RW 01 desa
tersebut sebanyak 92%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02
sebanyak 87%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04 sebanyak 95%. Boleh dikatakan, di
Kampung XYZ Bandung, 93% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.
Dalam
berpikir induktif terbagi menjadi kedalam 5 bentuk, yaitu:
1. Generalisasi
2. Hipotesis dan
teori
3. Analogi
4. Hubungan
kausal
5. Induksi dalam
eskposisi
Apa yang dimaksud dengan Generalisasi?
Generalisasi
adalah Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai
sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh
generalisasi:
-
Jika tidak ada
udara manusia akan mati
-
Jika tidak ada
udara ayam akan maati
-
Jadi, jika tidak
ada udara semua makhluk hidup akan mati.
Generalisasi
sendiri dapat dibedakan menjadi loncatan induktif dan bukan loncatan induktif.
1.
Loncatan induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif
tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum
mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh: hampir seluruh wanita dewasa di Korea
merubah wajah mereka dengan melakukan operasi untuk kecantikan.
2. Tanpa loncatan
induktif
Generalisasi
tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contohnya :
sensus penduduk .
Apa yang dimaksud dengan Hipotesis dan Teori?
Hipotesis
adalah proposisi yang masih perlu di uji, sedangkan teori adalah kebalikan dari
hipotesis yaitu proposisi atau pernyataan yang telah diuji kebenarannya.
Contoh: Setiap partikel di alam semesta ini akan mengalami
gaya tarik satu dengan yang lain. (teori
Newton)
Contoh hipotesis:
Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi
pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan berdasarkan pengalamannya bahwa sebentar lagi hujan
akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudian hujan benar turun, maka
dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila
ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.
Apa yang dimaksud dengan
Analogi?
Analogi merupakan suatu perbandingan dua hal
yang berbeda namun memiliki ciri yang sama. Dari hal yang berbeda tersebut
dapat di temukan kesamaan maksud. Di dalam proses analogi induktif kita menarik
kesimpulan tentang fakta yang baru berdasarkan persamaan ciri dengan sesuatu
yang sudah dikenal.
Contoh analogi: Seseorang
yang belajar sama halnya dengan mengasah pisau yang tumpul. Pisau yang tumpul
apabila diasah sedikit demi sedikit berangsur tajam. Demikian halnya belajar,
apabila rajin mengulang dan penuh ketekunan, kita akan menguasai materi yang
kita pelajari. Jadi, belajar sama halnya dengan mengasah pisau tumpul.
Apa yang dimaksud dengan Hubungan Kausal?
Hubungan
kausal adalah proses berpikir atau penalaran yang di peroleh dari gejala-gejala
yang saling berhubungan.
Macam-macam
hubungan kausal :
1. Sebab-akibat
Peristiwa
yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek dari peristiwa
tersebut.
Contoh: Banyak sampah menyumbat
selokan air di daerah kramat, akibatnya ketika hujan turun terjadi banjirpun
terjadi di kawasan itu.
2. Akibat-Sebab
Peristiwa
yang dianggap sebagai akibat dari sebab peristiwa tersebut yang mungkin telah
menimbulkan akibat.
Contoh:
Ani tidak lulus ujian, hal ini disebabkan karena Ani malas belajar.
3. Akibat-Akibat
Yaitu
dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat
pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya
hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh: langit tampak mendung sehingga
ibu mengira akan turun hujan.
Apa yang dimaksud dengan Induksi dalam
Eskposisi?
Eksposisi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi
uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi
ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun
eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai
sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi
karangan eksposisi.
Jadi, dari penjelasan diatas berpikir
induktif terdiri dari generalisasi, hipotesis dan teori, analogi, hubungan
kausal, serta induksi dalam metode eksposisi dapat disimpulkan bahwa metode
berpikir induktif adalah sebagai cara berfikir dari suatu keadaan-keadaan yang
khusus atau pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus, kemudian di akhiri
dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum. Dengan adanya metode berpikir
secara induktif, kita dapat menyatukan kesimpulan dari sebuah masalah agar
dapat terpecahkan dengan baik.
REFERENSI:
http://mutemeuthia.blogspot.com/2012/12/penalaran-induktif.html